Pada malam hari ini adalah Malam yang berahmat bagi umat katolik. Dan pada malam ini aku tidak merayakan secara langsung di gereja Bersama umat lainnya. Malam pembasuhan kaki adalah malam yang menunjukkan.
Saya misa online di rumah dengan hati terbuka dan dengan keseriusan. Dan selama perayaan berlangsung aku merasa belum sempurna. Ingin berpartisipasi saat bernyanyi, namun merasa gagal.
Gagal ini mengajak aku untuk terus mengakui kebesaran Tuhan. Bahwa kuasa Tuhan lah yang membawa aku pada kesempurnaan.
Dari khotbah mgr Antonius menyadarkan saya bahwa saling memaafkan sesama.
Komentar