Langsung ke konten utama

Iri hati

 


I: lebih nikmat mencintai dari pada mengiri 

R: rasa iri atau tidak senang melihat kelebihan orang lain adalah jalan yang diciptakan sendiri menuju keleburan. Hanya dengan

I: saling mencintai , kebahagiaan, kedamaian, ketenteraman, keteduhan dalam hidup, kesejahteraan hidup dapat terasa dan dimiliki serta dinikmati setiap insan manusia. Dan

H:  harapan mesti digantung pada sumber pengharapan yakni Tuhan

A: bukan pada orang yang sesungguhnya sesama bernafas, memang Tuhan pakai insan manusia untuk menolong sesama nya, tapi berharap pada orang tidak bisa diandalkan adalah pelukaan diri sendiri.

T: kita hanya dapat berserah biarkan Dia bekerja untuk mengirimkan orang terbaik menurut Dia untuk kita. Agar rasa iri hati melihat orang lain bahagia tidak dirasakan setiap kita, karena kita telah mendapat yang sama dari Tuhan. Karena itu

I: cinta akan sesama harus dirajakan atau diutamakan.


Minggu,21042024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan kata"

  Bunga mawar itu sangat banyak di pinggir jalan Namun keinginan untuk memetiknya membutuhkan perjuangan Sangat menawan kala dipandang Sangat menyenangkan kala ditatap Tapi sangat tidak membahagiakan  Karena Bunga itu tak dapat dipetik Tapi jangan ragu, bunga itu akan bisa  Dimiliki bila semesta berpihak Namun jika tidak akan ada bunga melati Sebagai penyisip By Aprianus Gregorian Bahtera Hidup itu lucu karena suka" atau kadang" orang yang kamu lindungilah dari tembakan peluru ternyata adalah merekalah pemegang pistolnya Seringkali di dalam dunia  nyata orang yang berani yang dikatakan unggul bukan orang yang pintar atau orang pintar seringkali tidak berani dan yang unggul adalah orang yang berani atau seringkali orang yang berani menjadi unggul di dunia nyata bukan orang pintar Anak dan orang tua ibaratnya sebuah buku yang ditulis oleh penulisnya. Anak dijadikan sebagai buku dan orang tua sebagai penulis, maka tulislah buku dengan ucapan dan perbuatan serta perlakua...

Cinta waktu SMA

  Kala itu terik sang Surya seolah-olah Membakar relung hati di siang bolong Bumi yang memanas di tempat ku Hati yang terasa terbakar itu  Membuat rasa bergelora tuk  Meraih yang sekian lama Belum dimiliki Ku raih dengan usaha yang  menguras energi dan daya pikirku semua itu demi menenangkan hati yang Masih resah karena cinta Di bawah atap yang sama kala itu Namun beda ruang tuk menimba ilmu Ruang yang berbeda mendorong Hati untuk selalu mau menghampiri  Si mawar yang kuingini Semesta menyempatkan waktu  Tuk rasa yang menggebu-gebu  Di dalam relung jiwa dan hati Hingga mawar indah itu Dapat ku raih dan ku dekati Berdekatan dengannya kala itu  Membuat ku getar tuk meluapkan isi hati  Sebab, ku tak mampu menatap lebih dekat Dengan mawar indah itu Namun logika berbisik dengan lirih  Beranikan dirimu tuk semua itu Kesempatan tak datang dua kali Karena itu aku nekat tuk memegangnya dan tuturkan cinta ku kala itu ku rasa cinta telah ku miliki...

Hujan

 H: Hujan turun membiaki bumi dan bumi pun menjadi basah. U: hidup kita kalau tidak mencurahkan kebaikan kepada sesama lewat perangai atau cara berbuat kita, tidak ada artinya kita bernafas. Seperti hujan yang berbuah bagi segala isi bumi , mestinya kita sebagai insan belajar dari Hujan . J: jika ada keinginan yang ingin menjatuhkan dan memerosokkan orang lain, cegat dan jangan diteruskan. A:. Sebab hidup hanya sekali dan mesti banyak - banyak berbuat baik agar kebahagiaan selalu melekat dalam hidup kita N: dan tidak ada guna untuk melakukan hal risau atau jahat, karena keindahan dalam kebersamaan hanya terdapat saat bersama di buana. Selasa,16042024